Afrika CDC Melaporkan 866 Kematian Akibat Mpox
Afrika terus berjuang melawan wabah Mpox, dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) melaporkan 866 kematian akibat penyakit tersebut. Angka ini merupakan peningkatan yang mengkhawatirkan dari 835 kematian yang dilaporkan sebelumnya.
Sejak awal wabah pada tahun 2022, Afrika telah menjadi benua yang paling terdampak oleh Mpox, dengan jumlah kasus dan kematian yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di dunia. Meskipun angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan penyakit lain seperti COVID-19, dampaknya terhadap kesehatan masyarakat Afrika tidak bisa dianggap remeh.
Tantangan dalam menangani wabah Mpox di Afrika meliputi:
- Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan: Banyak negara di Afrika kekurangan sumber daya yang memadai untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit tersebut.
- Kurangnya kesadaran: Kurangnya kesadaran tentang Mpox dan cara pencegahannya juga merupakan faktor utama dalam penyebaran penyakit.
- Stigma dan diskriminasi: Orang yang terinfeksi Mpox sering menghadapi stigma dan diskriminasi, yang menghambat mereka untuk mencari pengobatan dan memicu penularan lebih lanjut.
Langkah-langkah yang sedang dilakukan untuk mengendalikan wabah:
- Kampanye vaksinasi: Afrika CDC bekerja sama dengan organisasi kesehatan dunia untuk menyediakan vaksin Mpox kepada negara-negara yang membutuhkan.
- Peningkatan kesadaran: Kampanye informasi publik sedang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Mpox dan pencegahannya.
- Peningkatan layanan kesehatan: Pemerintah dan organisasi kesehatan sedang berupaya untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan untuk penanganan Mpox.
Terlepas dari tantangan yang dihadapi, upaya global untuk mengatasi wabah Mpox di Afrika sedang dilakukan. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat, penanganan wabah ini diharapkan dapat teratasi dan jumlah kematian dapat dikurangi.