Boeing Potong Pekerjaan Saat Mogok Kerja Lumpuhkan Produksi
Boeing, produsen pesawat terbesar di dunia, telah mengumumkan pemotongan pekerjaan sebagai dampak dari mogok kerja yang sedang berlangsung yang telah melumpuhkan produksi di pabrik-pabriknya. Perusahaan ini menghadapi tekanan besar karena mogok kerja yang dilakukan oleh para pekerja serikat pekerja International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM), yang telah berlangsung selama lebih dari sebulan.
Mogok kerja ini telah mengganggu produksi pesawat Boeing, terutama model 737 MAX dan 787 Dreamliner. Penghentian produksi ini telah berdampak besar pada rantai pasokan Boeing dan menyebabkan penundaan pengiriman pesanan pesawat. Selain itu, mogok kerja ini telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi Boeing, dengan perusahaan diperkirakan kehilangan jutaan dolar setiap harinya.
Sebagai tanggapan atas situasi ini, Boeing telah mengumumkan rencana untuk mengurangi jumlah karyawannya di beberapa pabriknya. Perusahaan belum mengungkapkan secara spesifik berapa banyak pekerja yang akan dipotong, namun diperkirakan akan berdampak pada ribuan pekerja di seluruh dunia. Langkah ini telah memicu keprihatinan bagi para pekerja dan keluarga mereka, serta telah menimbulkan ketegangan dalam hubungan antara Boeing dan serikat pekerja IAM.
Pemotongan pekerjaan ini adalah pukulan terbaru bagi Boeing, yang telah menghadapi berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan telah menghadapi skandal 737 MAX, di mana model pesawat ini di-ground selama berbulan-bulan setelah terlibat dalam dua kecelakaan fatal. Boeing juga menghadapi tekanan persaingan yang semakin ketat dari Airbus, produsen pesawat terbesar kedua di dunia.
Mogok kerja yang sedang berlangsung dan pemotongan pekerjaan yang diumumkan telah menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depan Boeing. Perusahaan menghadapi tantangan besar untuk mengatasi masalah produksi yang ditimbulkan oleh mogok kerja, sambil juga menghadapi tekanan finansial dan persaingan yang semakin ketat. Masa depan Boeing akan bergantung pada bagaimana perusahaan dapat menyelesaikan mogok kerja, memulihkan kepercayaan publik, dan menghadapi persaingan yang semakin ketat.
