Nobel Laureate, Ex-Google, Bashed ChatGPT: Bakit?

Nobel Laureate, Ex-Google, Bashed ChatGPT: Bakit?

3 min read Oct 14, 2024
Nobel Laureate, Ex-Google, Bashed ChatGPT: Bakit?

Discover more detailed and exciting information on our website. Click the link below to start your adventure: Visit Best Website. Don't miss out!

Nobel Laureate, Ex-Google, Bashed ChatGPT: Bakit?

Kalian pasti udah denger tentang ChatGPT, kan? AI yang bisa ngobrol kayak manusia ini lagi ngehebohkan dunia. Tapi, ada satu tokoh penting yang ternyata ngejek ChatGPT. Dia adalah Geoffrey Hinton, seorang Nobel Laureate dan mantan ilmuwan Google.

Kenapa sih si Hinton ini ngejek ChatGPT? Bukannya dia malah seneng karena AI semakin canggih? Ternyata, ada beberapa alasan.

ChatGPT: Canggih Tapi Gak Punya Kecerdasan?

Hinton bilang kalau ChatGPT ini hebat banget dalam meniru bahasa manusia, tapi gak punya kecerdasan yang beneran. AI ini cuma mengelola data yang udah dia pelajari dan menghasilkan output yang mirip dengan manusia.

"ChatGPT sangat bagus dalam meniru bahasa manusia, tetapi tidak ada bukti bahwa ia memiliki kecerdasan. Itu hanya meniru pola dalam data yang telah dilatih," ujar Hinton.

Takut AI Jadi Bahaya?

Hinton juga khawatir AI bisa menjadi bahaya bagi manusia. Dia bilang, AI bisa dipakai untuk manipulasi dan menyebarkan berita bohong. Bahkan, AI bisa menghasilkan konten yang gak bisa dibedakan dari konten yang dibuat manusia.

"AI bisa menjadi sangat berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah. Kita harus berhati-hati dalam mengembangkan AI dan memastikan bahwa itu digunakan untuk kebaikan manusia," kata Hinton.

Kita Perlu Waspada

Jadi, meskipun ChatGPT dan AI lain lagi ngehebohkan dunia, kita harus tetep waspada ya! Kita perlu mikirin dampak dari AI terhadap manusia dan bagaimana kita bisa ngatur agar AI gak jadi bahaya buat kita.

Hinton sendiri udah resign dari Google karena dia gak setuju dengan arah pengembangan AI di Google. Dia mau fokus untuk memperingati bahaya AI dan mencari solusi agar AI bisa bermanfaat untuk manusia.

Kesimpulan:

Kritik dari Hinton ini jadi reminder buat kita bahwa AI gak bisa disalahgunakan dan perlu diatur dengan bijak. AI itu alat yang powerful, dan kita harus ngerti cara ngegunainnya supaya gak jadi ancaman.


Thank you for visiting our website wich cover about Nobel Laureate, Ex-Google, Bashed ChatGPT: Bakit?. We hope the information provided has been useful to you. Feel free to contact us if you have any questions or need further assistance. See you next time and dont miss to bookmark.
close