TSB Diganjar Denda Rp. 200 Miliar Atas Keluhan Pelanggan
TSB, bank terbesar keempat di Inggris, dijatuhi denda sebesar £11 juta (sekitar Rp. 200 miliar) oleh Financial Conduct Authority (FCA) karena gagal menangani keluhan pelanggan dengan benar. Denda ini merupakan yang terbesar yang pernah diberikan FCA atas pelanggaran aturan keluhan.
FCA menemukan bahwa TSB telah melanggar aturannya dalam beberapa hal, termasuk:
- Menunda terlalu lama dalam menangani keluhan. Banyak pelanggan harus menunggu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk mendapatkan respons atas keluhan mereka.
- Menolak keluhan yang sah. TSB sering kali menolak keluhan pelanggan tanpa alasan yang jelas.
- Tidak memberikan kompensasi yang adil kepada pelanggan. Ketika TSB mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan, mereka sering kali memberikan kompensasi yang jauh lebih rendah dari yang seharusnya.
"Ini adalah kasus serius pelanggaran oleh TSB," kata Nikhil Rathi, Direktur Eksekutif Penyeliaan Strategis FCA. "TSB telah gagal untuk memperlakukan pelanggannya dengan adil dan secara adil, dan hal ini tidak dapat diterima. Ini adalah tindakan keras dari FCA."
Denda ini merupakan pukulan besar bagi TSB. Bank ini telah berjuang untuk pulih dari migrasi sistem IT-nya yang gagal pada tahun 2018, yang mengakibatkan gangguan layanan dan banyak keluhan pelanggan.
"Kami menyesali kesalahan yang telah kami buat dan kami berkomitmen untuk memperbaiki," kata CEO TSB, Debbie Crosbie. "Kami telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki cara kami menangani keluhan pelanggan dan kami yakin bahwa kami telah membuat kemajuan yang signifikan."
Denda ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua bank di Inggris. FCA telah menunjukkan bahwa mereka serius dalam menegakkan aturan tentang cara bank menangani keluhan pelanggan.
Ini adalah contoh bagaimana FCA dapat bertindak untuk melindungi konsumen dan memastikan bahwa perusahaan keuangan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Artikel terkait:
Kata kunci: TSB, FCA, denda, keluhan pelanggan, bank, Inggris, regulator, keuangan, konsumen.
