Exported Gas Pollution Higher Than Coal: Report

Exported Gas Pollution Higher Than Coal: Report

4 min read Oct 09, 2024
Exported Gas Pollution Higher Than Coal: Report

Discover more detailed and exciting information on our website. Click the link below to start your adventure: Visit Best Website. Don't miss out!

Gas Ekspor Lebih Berbahaya daripada Batubara: Laporan Terbaru

Laporan terbaru dari lembaga lingkungan internasional, Greenpeace, mengungkapkan bahwa polusi gas yang diekspor dari negara-negara kaya ke negara-negara berkembang lebih tinggi daripada polusi yang ditimbulkan oleh pembangkit listrik batubara. Hal ini dipicu oleh peningkatan permintaan gas alam di negara-negara berkembang, yang mengarah pada peningkatan eksplorasi dan produksi gas alam di berbagai belahan dunia.

Greenpeace menyatakan bahwa dampak polusi gas yang diekspor ini tidak hanya terbatas pada negara-negara berkembang, tetapi juga berdampak global. Gas alam mengandung metana, yang merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya daripada karbon dioksida. Emisi metana dari eksplorasi, produksi, dan transportasi gas alam sangat tinggi, dan hal ini berkontribusi pada perubahan iklim global.

Studi terbaru menunjukkan bahwa polusi gas yang diekspor ke negara-negara berkembang mencapai 2,5 miliar ton CO2e per tahun. Angka ini jauh lebih tinggi daripada polusi yang ditimbulkan oleh pembangkit listrik batubara di negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan gas alam mengandung metana, yang memiliki potensi pemanasan global yang jauh lebih tinggi daripada karbon dioksida.

Meskipun gas alam sering kali dianggap sebagai sumber energi yang lebih bersih dibandingkan dengan batubara, namun studi terbaru menunjukkan bahwa dampak polusi gas alam yang diekspor lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai peran gas alam dalam transisi energi global.

Laporan ini menggarisbawahi pentingnya untuk mempertimbangkan dampak penuh dari siklus hidup gas alam, termasuk emisi metana dari ekstraksi, pengolahan, transportasi, dan penggunaan. Strategi energi yang berkelanjutan harus memprioritaskan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada gas alam.

Berikut beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan:

  • Polusi gas yang diekspor lebih berbahaya daripada batubara: Studi terbaru menunjukkan bahwa polusi gas alam yang diekspor mencapai 2,5 miliar ton CO2e per tahun.
  • Emisi metana: Gas alam mengandung metana, yang merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya daripada karbon dioksida.
  • Siklus hidup gas alam: Penting untuk mempertimbangkan dampak penuh dari siklus hidup gas alam, termasuk emisi metana dari ekstraksi, pengolahan, transportasi, dan penggunaan.
  • Strategi energi yang berkelanjutan: Strategi energi yang berkelanjutan harus memprioritaskan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada gas alam.

Laporan Greenpeace ini merupakan alarm bagi negara-negara kaya yang terus mempromosikan gas alam sebagai sumber energi transisi. Perlu ada perubahan paradigma dalam kebijakan energi global, yang memprioritaskan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada gas alam.

Sumber:

  • Greenpeace (2023). "Gas Ekspor Lebih Berbahaya daripada Batubara: Laporan Terbaru".

Thank you for visiting our website wich cover about Exported Gas Pollution Higher Than Coal: Report. We hope the information provided has been useful to you. Feel free to contact us if you have any questions or need further assistance. See you next time and dont miss to bookmark.
close